Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Tindakan Kekerasan Dalam Paradoksal Demokrasi

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan https://saripedia.wordpress.com Dalam pengertian umum kekerasan merupakan aktivitas individu atau kelompok yang membuat individu maupun kelompok lain dapat mengalami cidera fisik maupun nonfisik. Namun, penulis akan membahas praktik kekerasan dalam kaitannya dengan sistem demokrasi, entah itu yang berlaku di Negara Indonesia maupun yang dipegang teguh oleh beberapa negara adidaya seperti Amerika Serikat ataupun Uni Eropa. Lebih spesifik, meninjau pelaksanaan tugas praktis penegak hukum yang begitu banyak melakukan tindakan represif sehingga terdapat hubungan paradoksal antara civil society dan law enforcer (elite class) dalam sistem demokrasi. Seperti yang diketahui, maraknya kekerasan fisik terhadap warga negara dalam negara yang menganut sistem demokrasi, telah menjadi rahasia umum. Bila ditelusuri jejak historis maupun landasan filosofisnya, terdapat pergeseran makna dengan apa yang kerap kali dilakukan oleh beberapa institusi penegak hukum. Alhasil, me...

Pilih Model Apa; Ilmiah Atau Sastra?

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan sumber gambar : https://www.daniebinsakim.wordpress.com Di tahun 2020, begitu pelik problem yang menjadi tantangan seluruh negara di dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Bukan hanya soal pandemi Covid-19, namun juga dalam bidang kepenulisan. Butuh penjelasan yang autentik, terkait penulis yang dilematis dalam menentukan orientasi tulisan. Pertanyaan yang kerap muncul, apakah perlu untuk mengoneksikan sebuah tulisan dengan menyisipkan teori para penulis terdahulu? Ataukah tidak terlalu penting dalam penguatan argumentatif pada tulisan untuk menyentol sebuah teori penulis lain? Ini akan saya ulas sedikit hal agar tidak terjadi dis-orientatif saat menulis. Sejauh amatan penulis, mendapati frasa yang begitu populer dalam dunia keilmiaan, "tulisan yang baik dan benar adalah tulisan yang menyelipkan ide dan gagasan para penulis tersohor agar tulisan itu dapat diterima sebagai acuan akademis". Misalnya, kala hendak menuliskan fenomena politik yang mengala...

Hantu Masa Lalu Yang Kembali Dihidupkan

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan Sumber Gambar : https://www.google.com "Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan dan humanity above religion—Gusdur." Saya terheran-heran mendapati berbagai narasi agitatif di media sosial yang mencoba menghidupkan kembali hantu masa lalu. Dengan ulasan-ulasan yang utopis, penerangannya bahwa antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI) akan mengambil alih tampuk kekuasaan negeri. Entah apa yang coba diselipkan dari narasi tersebut, yang pasti menimbulkan reaksi dan sangat meresahkan publik. Dalam salah satu group whatsaap, saya menemukan selebaran yang amat kontroversial. Pada kalimatnya berbunyi, "jejak history masa lalu dalam penumpasan G30S/PKI merupakan sejarah kelam bangsa ini. Akan tetapi sekarang ini, malah penerus ideologi komunis makin merajalela di Indonesia. Mari tumpas sampai ke akar-akarnya". Pasalnya, bagaimana mungkin ideologi tersebut akan booming, sedangkan Indonesia menganut ideologi futuristik yakni Pancasila...

Ucapan Minal Aidin Wal Faidzin Lewat Online

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan Wabah covid-19 tidak memungkinkan umat muslim untuk menyampaikan kalimat "mohon maaf lahir dan batin" kepada sesamanya. Karena perlu mendengarkan maklumat pemerintah demi keselamatan bersama. Tak terkecuali, ucapan itu dapat diteruskan via online. Kendati demikian, kebiasaan dalam menyampaikan permintaan maaf di hari raya Idul Fitri telah lama berlangsung. Setiap memasuki momentum lebaran, seluruh akun (khususnya umat muslim) membanjiri linimasi media sosial. Ramai menuliskan permohonan maaf kepada keluarga, teman, sahabat, maupun masyarakat digital yang hanya berteman di media sosial. Saya mengamati perkembangan budaya ini adalah satu hal yang dapat mendatangkan kemanfaatan. Meskipun selalu ada silang pendapat di dalamnya. Misalnya, saat kita menuliskan ucapan maaf di jaringan internet, pasti ada reaksi negatif dari pengguna lain. Komentar nyinyir pun menyuarak. Katanya "minal aidin wal faidzin hanya bisa dilakukan ketemu langsung". Su...

Pasar Berbeda Dengan Mesjid

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan Sekarang ini, muncul fenomena sosial baru yang sama sekali tidak relevan dengan konteksnya. Mengapa demikian? Beragam kontroversi yang berseliweran di media sosial yang menyatakan bahwa, "Mesjid kok ditutup, sedangkan pasar masih buka". Kekeliruan dalam berpikir saya rasa, karena tidak ada sama sekali korelasi dari kedua tempat tersebut. Umat muslim begitu galau, lantaran memasuki perayaan Idul Fitri mesti dilakukan "dirumah aja". Kendati demikian, marak reaksi negatif yang memberikan justice bias pada sisi yang paradoksal. Lha, kok bisa? Iyalah, tak etis jika persinggungan ini justru mencemburui pasar (transaksi ekonomis) akibat tidak diizinkan tempat peribadatan beroperasi. Saya sekali lagi tidak ada maksud untuk merendahkan status sosial dari mesjid. Karena saya tidak membangun hatespeech terhadap muslim. Saya akui, agama saya juga islam, namun pola pemikiran kita masih terlampau jauh primitif (tertinggal 100 tahun kebelakang). Upaya...

Momentum 22 Tahun Reformasi Berbeda Dari Biasanya

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan Selama runtuhnya rezim totalitarian Orde Baru, yang dinakhodai oleh Presiden Soeharo dengan tinju besinya selama kurun waktu 32 tahun, menghadirkan atmosfer reformasi tahun 1998, tepatnya tanggal 21 Mei. Dalam memoar kelam, generasi yang merasakan impact ketamakan tersebut, selalu bercerita tentang pahitnya hidup di bawah kerangkeng otoriter kekuasaan Orde Baru. Sampai-sampai, setiap peringatan 21 Mei seringkali digelorakan untuk merawat memori etis seluruh generasi, agar tidak mengulangi sejarah kelam bangsa Indonesia. Momentum tersebut, tak pernah lepas dari kacamata publik. Beberapa diantaranya tetap mengontrol jika ada praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkar kekuasaan. Tak tanggung-tanggung, beragam isu krusial akan tumpah ruah di tanggal 21 Mei. Betapapun mengalami pil pahit, akan tetapi reflektif dan evaluatif harus senantiasa dilakukan, untuk menyampaikan aspirasi dari dominasi kekuasaan yang dapat menyengsarakan hajat hidup warga negara. K...

Betulkah Relaksasi Jadi Solusi

Gambar
Penulis : Muh.Rafly Setiawan Sumber Gambar : https://www.google.com Pembahasan dalam kebijakan relaksasi adalah upaya berkelanjutan dari pemerintah dalam menghambat laju perkembangan wabah Covid-19. Ini disoroti oleh Najwa Shihab dalam salah satu stasiun televisi. Menghadirkan berbagai narasumber, mulai dari tim Pakar gugus covid-19, ahli epidemologi, ekonom, orang tua siswa, pekerja industri kreatif, para pemerintah daerah, siswa pelajar, dan pekerja UMKM. Dari hasil wawancaranya, saya melihat ada narasi yang unik dari kolaborasi dua narasumber, yakni Faisal Basri (ekonom) dan Pandu Riono (pakar epidemologi). Bahwa kemudian dari pernyataan pakar epidemologi yang menyatakan, seharusnya penanganan tentang kebijakan pemerintah terkait wabah Covid-19 diberikan sama ahlinya. Hampir serupa, Faisal Basri menyatakan bahwa kalau Menteri Jokowi tidak kompeten, seharusnya jangan ikut berkomentar soal Covid-19, karena konsekuensinya terlalu besar jika kebijakan relaksasi ini diberlakukan. Kendati...

Kemiskinan Yang Harus Ditangani Secara Berkelanjutan

Gambar
Penulis :Muh. Rafly Setiawan Pembaca sekalian, makhluk apakah yang diberikan nama kemiskinan itu? Apakah dia semacam binatang karnivora ataukah dia seperti tumbuhan yang bersodara dengan benalu? Kenapa mesti orang-orang yang mendapatkan penghasilan selama sebulan hanya Rp.100.000 dikatakan sebagai makhluk rendahan yakni predikat orang yang miskin? Bagaimana pula cara mengatasi binatang bengis ini yang membuat dunia menjadi sengsara dan rela saling membunuh satu sama lain? Sungguh dosa besar yang telah dilakukan oleh kemiskinan ini, makhluk ini nantinya di akhirat akan masuk neraka jahanam. Setiap babakan sejarah di berbagai era yang telah dilukiskan oleh para periwayat, pasti yang dituntut dan urgensi menyoal tentang kemiskinan. Meskipun hidup akur dan beberapa kelompok di komunitas ber_uang, pasti ada saja satu atau dua orang yang menjadi turis. Artinya bahwa ada yang paling rendah penghasilannya, hingga mencapai di bawah garis kemiskinan. Siapakah yang harus menanggung dosa makhluk i...

Buang Air Kecil (Bagian II)

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan sumber gambar : http//www.sehatq.com Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya. Masih dengan topik pembahasan yang sama soal buang air kecil. Namun akan lebih memperkaya khazanah pengetahuan kita secara bersama-sama. Beberapa hal yang musti disadari bahwa buang air kecil merupakan perilaku normality bagi manusia. Walaupun sensasinya begitu menyegarkan kala sudah membuangnya di toilet. Tapi jangan lupa membersihkan alat vital sewaktu selesai buang air. Karena tanpa menyabuninya, boleh jadi mendatangkan penyakit bagi diri sendiri. Buat para pemadat (baca: pengguna narkotika), buang air kecil merupakan kesialan. Mengapa demikian? Lantaran, ketika diciduk oleh aparat kepolisian, sewaktu mengkonsumsi barang haram tersebut. Untuk memastikan apakah dia telah menggunakan narkotika atau tidak, maka dilakukan tes urine sebagai penguat investigasi. Sudah barang tentu positif, karena efeknya akan hilang selama kurang lebih 40 hari, terhitung sejak pengg...

Buang Air Kecil

Gambar
Penulis : Muh. Rafly Setiawan sumber gambar : http//www.sehatq.com Setiap manusia ataupun satwa, pasti rutin membuang air. Entah itu, buang air kecil ataukah buang air besar. Itu adalah hal yang lumrah bagi makhluk hidup, kecuali tumbuh-tumbuhan. Karena saluran keluarnya terdapat di organ vital. Kendati demikian, dalam aktivitas sehari-hari pasti puluhan kali kita keluar masuk toilet. Akan tetapi, yang bermasalah adalah kalau kita tidak pernah buang air kecil dalam sehari, berarti ada yang bermasalah dalam tubuh kita. Misalnya, saluran kantong kemih tak dapat beroperasi normal. Maka selayaknya harus segera memeriksa kesehatan diri di dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi pernah terjadi, bahwa orang yang seringkali menahan air kemihnya, dapat kehilangan nyawanya. Begitupun dengan buang air kecil seruan dokter kala hendak menjalani operasi media. Kita diharuskan untuk buang air kecil terlebih dahulu, sebelum menjalani proses operasi di rumah sakit. Apabila kita...

Transformasi Telur Dan Manusia Optimistik

Gambar
Penulis : Muh.Rafly Setiawan Sumber Gambar : http://alifrismahermawann.blogspot.com Satwa yang dapat bertelur disebut dalam pengertian ovipar. Tahukah anda bahwa telur itu punya kebermanfaatan lebih, selain mengandung protein, juga dapat memberi beragam vitamin untuk fisik manusia. Nah, saya mengulik lebih jauh agar kita belajar dari telur yang pecah. Seekor induk betina, seperti spesies unggas (yang masuk kategori ovipar) dapat menghasilkan telur. Sudah barang tentu, melalui hasil hubungan perkawinan dengan—sebut saja—ayam jantan. Dari proses itu, si betina mampu memproduksi telur hingga puluhan butir. Kalau induk betina mengerami telurnya, maka akan terjaga keturunannya. Artinya apa? Pasti memunculkan beberapa anak ayam yang tentu warnanya mempunyai masing-masing perbedaan. Manusia pun demikian, kalau melahirkan belum tentu mirip dengan anak orang lain? Lantaran wajah kedua orang tuanya akan kecentol dengan genetik sang anak. Pastinya berbeda dengan anak dari orang lain, entah dari s...

Menggugat Aku Yang Katanya Terpelajar

Gambar
Penulis : War'S sumber gambar ; harianhaluan.com " Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana" Pramudya Ananta Toer . Status sosial menjadi tidak begitu penting saat diperhadapkan dengan realitas, tak mesti menjadi pemuka agama untuk berlaku agamis, tak harus menjadi konglomerat agar bisa berbagi, dan tidak pula mesti sebagai pemerintah untuk berlaku bijak. Kita semua adalah harapan datangnya kebajikan, tak meluluh mengharapkan datangnya dari pemimpin, konglomerat, pun tokoh agama.  Sehari-hari kita akan bersama seoarang manusia yang asalnya dari segumpalan sperma, seonggak daging kemudian di rawat oleh sosok yang sama, seorang ibu yang begitu muliah.  Atas karunia tuhan yang maha esa menghadirkan cinta diantara dengannya seorang laki-laki yang gagah berani. Maka lahirlah kita sebagai mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Lantas ...

Memandang Kaum Lesbian, Gay, Biseksual, Dan Transgender Dalam Perspektif Kemanusiaan

Gambar
Ditulis Oleh : Muh. Rafly Setiawan https://covesia.com "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya dan menjadi khalifah ( penyeimbang ) di muka bumi" Fenomena orientasi seksual yang menyimpang ini mulai dibela di dekade 1960-an di Amerika Serikat sebagai bentuk pembebasan hak individual dan kelangsungan hidup bagi yang mempunyai kecenderungan homoseksual. Hingga dibuatkan aturan lewat jalur konstitusional di Amerika Serikat untuk diakui eksistensi kaum LGBT ini dan negara berhak memberikan kebutuhan, perlindungan, dan menjamin kelangsungan hidupnya sebagai warga negara. Hal ini kemudian menjadi embrio di Indonesia soal keberadaan kaum LGBT ini harus diakui di Negara. Akan tetapi, merujuk pada konstitusi secara hierarkis perundang-undangan bahwa perihal ini tidak disahkan untuk diterapkan dalam negara Indonesia. Karena dipastikan bahwa jika penerapan ini berlaku orientasi seksual bagi setiap generasi kedepan akan mengalami kemunduran seksualitas. Nah ideology...