Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Masyarakat dan Agama di Negara Plural

Gambar
mages may be subject to copyright.   Find out more Cara pandang hidup masyarakat menjadi sangat penting dalam bernegara, sebab tanpa mengupayakan untuk menciptakan penyesuaian diri secara personal seorang akan cenderung menjadi pelanggar atas dasar suatu negara dan akan menjadi sangat fatal jika itu telah menjadi suatu kelompok. Sejak kapan berfikir tentang dialektika materialis dan dialektika  idealis, sejak saat itu pula mediasi historis akan menemukan langkah untuk menghasilkan suatu praksis. Jika tidak maka, konsekuensi berpengetahuan tidak membuahkan kemajuan sebagai seorang terpelajar. Dialektika – dialektika itu tergantung dari pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan, semakin banyak pula proses dialektis yang akan mendorong individu untuk berbuat. Termasuk mediasi historis akan memberikan angin segar bagi pencinta kesetaraan dan pemegang teguh konsep pluralisme, utamanya bagi bangsa indonesia yang heterogen. Indonesia adalah negara yang terdiri d...
Gambar
Reformasi telah mencapai usianya yang ke 21 tahun, tepat pada tanggal 21 Mei 2019. Pembacaan surat terbuka dan resmi di deklarasikan oleh Soeharto di tahun 1998 mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia setelah tiga puluh dua tahun lamamnya menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Gelora kebahagian dan kesedihan menggema di langit indonesia pasca beliau membaca surat keputusan tersebut, namun seiring telah runtuhnya tirani orde baru hingga beberapa kali pergantian kepala pemerintahan indonesia, tetap tidak menuai substansi dari reformasi itu sendiri. Kendati demikian, atmosfer reformasi kian redup di karenakan agenda reformasi hanya dalam dunia fantasi saja (Utopis). Maraknya pengulangan sejarah yang telah kita dapati seperti korupsi dan kejahatan hak asasi manusia (HAM) masih terjadi secara signifikan, sektor pendidikan masih belum mencapai taraf standarisasi dari pendidikan itu sendiri serta kejahatan agraris (sengketa lahan) masih merajalela sehi...

Momentum 21 Tahun Reformasi, PMII Cabang Kota Palopo Melakukan Sarasehan Reformasi

Gambar
taman baca kota Puluhan   kader  pergerakan mahasiswa islam indonesi kota palopo, melakukan aksi bakar lilin (21 mei 2019) di taman baca kota palopo, Kelurahan Ammassagan, Kecamatan Wara. "Dalam kegiatan aksi bakar lilin ini berupaya merefleksi reformasi, mencoba mengenang para korban yang gugur didalam proses menuju reformasi dan juga berharap agenda reformasi 1998 bisa menjadi panduan bangsa ini sebagai tujuan untuk mewujudkan cita-cita reformasi yang sesungguhnya" ucap Muh. satrio nasir. Lanjutnya selaku ketua cabang pergerakan mahasiswa islam indonesia kota palopo masa khidmat 2019-2020 "Melalui momentum 21 tahun reformasi ini pula kita menyerukan persatuan untuk saling menjaga keharmonisan antara sesama anak bangsa demi terciptanya kerukunan dalam bernegara" Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, dialog seputaran reformasi dan menghadirkan  sahabat  Ridwan an nawawi S.Sos selaku mantan ketua cabang pergerakan mahasiswa islam indonesia kot...

Bisa Jadi Justru Mendatarkan Pancasila

Gambar
Sejak dahulu bangsa indonesia menjadi lahan subur bagi semua golongan, Olehnya itu hingga saat ini tidak sedikit kepentingan yang mencoba menanamkan maksudnya di negeri yang kaya budaya, suku, dan agama  (social assets).  Dengan kekayaan yang dimiliki sehingga menjadi suatu negara yang kuat dan mampu merangkul segala perbedaan yang senantiasa menjaga negara kesatuan republik indonesia. Semua bangga bisa hidup di negeri ini. Tanpa adanya diskriminasi perbedaan bisa saling berkumpul, berorganisasi dan menyampaikan pendapat, selama itu bisa menjadi sumber pengetahuan untuk saling menguatkan dan menjadi komitmen kita untuk mencapai cita-cita kemerdekaan republik indonesia dan menjaga keutuhan pancasila. Hidup di dalam satu negara yang memiliki banyak keyakinan adalah salah satu ke istimewaan dari pada hidup dalam satu keyakinan yang dimiliki banyak negara . Ancaman-ancaman yang datang sili berganti untuk memecah belah ( devide at impera) tidak akan pernah...